Keputusan wasit Cuneyt Cakir untuk mengusir Nani atas apa yang menurut beberapa orang bukanlah sebuah pelanggaran yang pantas diganjar kartu merah telah membuat beberapa orang geram. Namun apakah itu merupakan pengambilan keputusan paling mengundang pertanyaan sepanjang sejarah sepakbola?
Mari kita kembali mengingat hal-hal kontroversial apa saja yang pernah terjadi di dunia sepakbola sebelum insiden Nani.
1.Gol hantu Geoff Hurst (1966)
Melawan Jerman Barat, Tim Nasional Inggris merasakan keberuntungan yang sangat besar. Sebuah keberuntungan yang pada 20 tahun setelahnya ternyata harus direnggut dari mereka oleh seorang pria Argentina berbadan mungil. Memasuki extra time, skor masih sama kuat hingga akhirnya Geoff Hurst melepaskan sebuah tendangan yang membentur bagian bawah mistar gawang dan memantul kembali ke wilayah permainan. Hakim garis asal Azerbaijan yang kala itu bertugas beranggapan bahwa bola sudah melewati garis gawang sehingga ia mengesahkan bola itu sebagai sebuah gol. Jika saja ia mengambil keputusan lain, mungkin Jerman Barat tak akan kehilangan semangat dan merasakan emosi yang membuat mereka pada akhirnya harus kalah dengan skor 3-1.
3.Kevin Moran di Paris (1980)
Jika tangan Tuhan Maradona dikenal sebagai tinjuan yang dianggap sundulan, maka rakyat Republik Irlandia hanya bisa tertawa karena sundulan mereka pernah dianggap sebagai tinjuan. Di Paris, pada penyisihan Piala Dunia 1982 Kevin Moran mengamankan wilayah pertahanan timnya dengan menanduk bola keluar dari zona berbahaya. Wasit kemudian menunjuk titik putih atas sundulan Moran karena sang pemain dianggap melakukan tinjuan terhadap bola. Perancis akhirnya memenangi pertandingan dengan skor 2-0.
4.Tangan Tuhan Diego Maradona (1986)
Ini mungkin keputusan kontroversial yang paling terkenal di dunia sepakbola. Ketika Peter Shilton dan Diego Maradona yang lebih pendek darinya beradu tinggi di udara untuk memenangi bola liar di kotak penalti Inggris, secara mengejutkan Shilton dikalahkan oleh Maradona. Maestro sepakbola Argentina itu meninju bola dengan tangannya dan wasit Ali Bin Nasser mengesahkan gol tersebut. Gol pemecah kebuntuan dari Maradona itu kemudian dikenal dengan nama “Tangan Tuhan.”
Tak ada yang spesial dari sebuah handsball. Kemungkinan terjadinya hal ini di setiap pertandingan selalu ada. Namun yang satu ini luar biasa karena dilakukan oleh seorang megabintang untuk meloloskan timnya sekaligus secara menyakitkan menyingkirkan sebuah negara dan menghancurkan harapan seluruh masyarakatnya. Thierry Henry mengontrol bola dengan tangannya untuk mendapatkan penguasaan penuh terhadap bola yang kemudian disodorkannya kepada William Gallas untuk dijadikan gol kemenangan yang membawa Les Bleus ke Piala Dunia 2010. Republik Irlandia yang merasa dirugikan karena tinggal selangkah lagi berlaga di Piala Dunia akhirnya meminta kepada UEFA agar mereka menyelenggarakan partai replay. Namun harapan tinggal harapan. Rakyat Republik Irlandia tak dapat menyaksikan para pahlawannya berlaga di Afrika Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar